Inilah dua tim terakhir yang tersisa di jalur menuju Munich: Paris dan Inter akan bertemu di final Liga Champions UEFA 2024/25 pada Sabtu, 31 Mei. Berikut profil lengkap masing-masing tim, statistik kunci, pemain penting, dan alasan mengapa mereka bisa menjadi juara.


Inter (Italia)

Performa Musim Ini:

  • Fase liga: M6 S1 K1, Gol: 11, Kebobolan: 1 (peringkat 4)
  • 16 besar: menang atas Feyenoord 4-1 agregat
  • Perempat final: menang atas Bayern 4-3 agregat
  • Semifinal: menang atas Barcelona 7-6 agregat
  • Peringkat koefisien UEFA: 5
  • Top scorer Fantasy UEFA: Denzel Dumfries (80 poin)
  • Prestasi terbaik: Juara (1964, 1965, 2010)

Gaya Bermain dan Pelatih:
Pelatih Simone Inzaghi menggunakan formasi 3-5-2 yang sudah matang dan stabil. Inter sangat solid di lini belakang, hanya kebobolan dua kali dalam 10 pertandingan pertama di kompetisi ini. Yann Sommer menjaga gawang dengan pengalaman, Dumfries dan Dimarco menyerang dari sisi lapangan, sedangkan Çalhanoğlu, Barella, dan Mkhitaryan mengatur permainan di tengah. Di lini depan, duet Lautaro Martínez dan Marcus Thuram semakin padu.

Pemain Kunci: Lautaro Martínez
Kapten dan pencetak gol terbanyak Serie A musim lalu (24 gol), dikenal dengan etos kerja tinggi, penempatan posisi cerdas, dan penyelesaian yang dingin.

Fakta Menarik:
Kemenangan agregat 7-6 atas Barcelona menyamai rekor jumlah gol tertinggi di fase gugur Liga Champions (juga dicapai oleh Liverpool vs Roma 2018 dan Bayern vs Sporting 2009).

Mengapa Bisa Juara?
Stabilitas taktik dan kekompakan tim jadi kekuatan Inter. Setelah mencapai final pada 2023, musim ini mereka tampil lebih matang dan siap untuk meraih gelar keempat mereka.


Paris (Prancis)

Performa Musim Ini:

  • Fase liga: M4 S1 K3, Gol: 14, Kebobolan: 9 (peringkat 15)
  • Play-off babak gugur: menang atas Brest 10-0 agregat
  • 16 besar: imbang 1-1 vs Liverpool, menang adu penalti
  • Perempat final: menang atas Aston Villa 5-4 agregat
  • Semifinal: menang atas Arsenal 3-1 agregat
  • Peringkat koefisien UEFA: 6
  • Top scorer Fantasy UEFA: Achraf Hakimi (113 poin)
  • Prestasi terbaik: Runner-up (2019/20)

Gaya Bermain dan Pelatih:
Luis Enrique membentuk tim Paris yang kini lebih seimbang dan berbahaya. Masalah finishing yang sebelumnya menghambat, kini mulai teratasi. Dengan kombinasi lini tengah pengatur ritme, pertahanan solid (Marquinhos, Pacho, Mendes), dan eksplosivitas di lini depan, mereka menjadi salah satu tim paling dinamis di Eropa.

Pemain Kunci: Vitinha
Gelandang kreatif asal Portugal ini sering muncul di momen penting. Musim lalu, mencetak gol di kedua leg saat melawan Barcelona. Termasuk dalam Tim Terbaik Liga Champions 2023/24.

Fakta Menarik:
Paris adalah klub Prancis ketiga yang pernah mencapai final Liga Champions lebih dari sekali, setelah Reims dan Marseille.

Mengapa Bisa Juara?
Paris mungkin tim paling on-form di Eropa saat ini. Setelah menghancurkan Salzburg 3-0 dan menyingkirkan Liverpool, Aston Villa, serta Arsenal, mereka tampil dengan kepercayaan diri tinggi. Kombinasi pengalaman, strategi, dan ketenangan di momen krusial membuat mereka menjadi kandidat kuat juara.


Kesimpulan

Final antara Inter dan Paris mempertemukan dua gaya permainan berbeda: stabilitas taktik dan pertahanan kuat dari Inter melawan kreativitas serta kedalaman skuad Paris. Kedua tim punya pengalaman, pelatih top, dan pemain bintang. Siapa pun yang menang akan menjadi kisah besar di akhir musim Eropa.

Pantau terus untuk informasi terbaru, analisis mendalam, dan semua yang perlu diketahui seputar Final Liga Champions UEFA 2025!

Postingan terkait